Cara Mengatasi Shockbreaker Berdecit pada Supra X 125
Kalau membahas seputar Supra X 125, rasa antusias saya terpancing, mengingat motor ini merupakan motor favorit saya dibandingkan motor satunya, PCX.
Disamping karena motor warisan bapak yang sudah seharusnya saya rawat, Supra X 125 sebagai motor paling irit sepanjang masa telah mempermudah banyak pekerjaan saya yang mengharuskan naik turun di wilayah pegunungan.

Apabila pembaca tidak ingin bertele-tele; segera ingin tau bagaimana resep saya dalam soal cara mengatasi shockbreaker berdecit pada Supra X 125, langsung saja scroll ke bawah pada bagian akhir artikel, disitu resepnya.
“Lha, Anda ini sangat paham kalau pembaca tidak suka dengan tulisan yang bertele-tele , kok malah berencana bikin tulisan yang nggak mutu?”
Ya mau bagaimana, masalahnya−tips yang akan saya bagikan sebenarnya sangat simpel. Jika langsung saya tulis pada paragraf ini, ya sudah, habis artikelnya.
Berdasarkan teori untuk penulisan artikel blog, sebagaimana yang saya pelajari dulu, artikel yang direkomendasikan para Blogger senior−paling tidak panjangnya 500 karakter, lebih malah lebih baik.
Nggak tau juga, teori-teori jaman bahula’ semacam itu, masih berlaku apa ndak untuk SEO zaman sekarang.
Toh, blog ini juga belum sempat merasakan nikmatnya Adsense yang berpuluh-puluh juta seperti di era kejayaan Blogger zaman dulu. Jadi, ya isi artikel di blog ini memang hanya untuk refreshing saja, hehe.
Pun begitu, saya ucapkan terima kasih banyak kepada pembaca yang sudah mampir ke blog ini, salam kenal. Semoga, apapun yang saya tulis dalam blog ini dapat bermanfaat bagi pembaca, meskipun manfaatnya tak seberapa.
Kembali ke topik utama,
Cara Mengatasi Shockbreaker Berdecit pada Supra X 125
Beberapa waktu terakhir, saya lumayan terganggu dengan suara berdecit pada bagian belakang motor Supra X 125 saat digunakan.
1. Mencuci motor
Saya menduga, mungkin suara berdecit tersebut gara-gara motor yang sudah lama tidak dicuci, sehingga membuat debu menumpuk dan membuat gesekan-gesekan tidak jelas pada komponen motor.
Akhirnya, saya bawa ke tempat cuci motor agar motor Supra X 125 saya benar-benar bersih; tidak ada part motor yang tidak sampai tersemprot air dengan maksimal.
Padahal, biasanya juga dicuci sendiri di rumah dengan sabun dan air seadanya, biar irit pengeluaran, hehe.
Ternyata, hasilnya tetap. Setelah motor sudah saya cucikan, bunyi decitan pada bagian belakang masih saja terdengar. Wal hasil, percobaan saya ini belum membuahkan hasil.
2. Menggunakan Shockbreaker Ori Honda
Penggunaan part ori pada motor kesayangan, bagi saya adalah idealisme yang tidak bisa ditawar.
Kendati motor sudah tergolong sepuh, namun kalau part-part ori-nya dipertahankan, saya jamin, barang tua tidak bakal menjadi persoalan. Performa akan tetap terjaga seperti motor ini baru keluar dari dealer.
Hal itu yang saya treatment-kan pada motor Supra-X 125 saya, termasuk penggunaan shockbreaker ori Honda.
Saya lupa kapan terakhir mengganti shockbreaker belakang, tapi belum lama juga sih. Masak iya, part ori soaknya cepet banget, gumam saya.
Kalaupun iya, ya maklum, namanya motor juga dipakai agak ekstrem naik turun gunung. Kalau mau awet terus ya nggak perlu dipakai, bungkus dengan plastik dan taruh di rumah, pasti awet.
Dalam konteks ini, saya meyakini, part yang saya pesankan melalui bengkel langganan benar-benar ori, dan seharusnya usia pemakaian shockbreaker Supra X saya masih panjang.
Jadi, kecil kemungkinan suara berdecit disebabkan karena penggunaan shockbreaker tidak ori.
3. Konsultasi ke bengkel langganan
Karena percobaan dan analisa tipis-tipis sebelumnya tidak membuahkan hasil, maka kemudian saya tanyakan saja ke bengkel langganan sambil tambah tekanan angin ban motor Supra X 125 saya.
Jawaban mekanik bengkel kurang lebih sama seperti analisa saya yang sebelumnya pernah saya coba. Tentu, keterangan ini tidak menjadi jawaban.
Lantas, ia memberikan saran lain dari pada memusingkan diri ngumpulin uang lagi buat beli shockbreaker baru, karena memang decitan suara dari shockbreaker belakang lumayan bikin risih.
Apa sarannya?
Simpel banget, yaitu dengan cara memutar-mutar per shockbreaker yang berdecit, arah putarnya lupa; ke kiri atau ke kanan, dicoba saja, sampai dapat feel kalau per shockbreaker kencang kembali.
Kesimpulan
Bagaimana hasil percobaan tips ketiga tersebut? Berhasil pembaca sekalian.
Setelah saya praktekkan, suara berdecit yang selalu terdengar saat motor digunakan sekarang sudah hilang.
Kemungkinan suara berdecit tersebut dikarenakan posisi per shockbreaker yang tidak pada tempatnya, sehingga ada sedikit rongga yang membuat gesekan-gesekan yang tidak semestinya.
Mengapa per shockbreaker kok bisa sampai kendor? Ya faktor penggunaan, mengingat jalur yang saya tempuh setiap hari tidak selalu mulus, bahkan banyak yang rusak terutama di daerah pegunungan.
Kesimpulan dari cara mengatasi shockbreaker berdecit pada Supra X 125 adalah; jangan buru-buru beli shockbreaker baru, coba saja putar-putar per-nya, siapa tau motor kamu sudah tidak berisik lagi.