Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Time Frame Paling Cocok untuk Scalping; Asupan Segar Bagi Trader Pemula

Bagi para trader, lazim mereka familier dengan istilah analisa time frame. Apa itu analisa time frame? Ialah aktifitas yang dilakukan untuk memperbandingkan beberapa time frame dalam rangka memperoleh gambaran yang jelas arah pergerakan harga yang terjadi.

Time frame pada aktifitas trading sangat menentukan berapa cuan yang didapat, rugi atau untung. Oleh karenanya dalam artikel kali ini kita akan sharing bersama mengenai time frame paling cocok untuk scalping dalam aktifitas trading.

time frame paling cocok untuk scalping

Tujuan utama analisa time frame sesungguhnya adalah untuk mengetahui arah trend yang dominan sebelum entry.

Analisa perbandingan time frame trading atau menggunakan multiple time frame analysis perlu dilakukan secara jeli sebelum entry. Hal ini sangat direkomendasikan bagi para trader dengan teknik scalping yang rule-nya berada di time frame rendah.

Perlu kalian ketahui, teknik scalping yang lebih mengutamakan kecepatan − bagi pemain forex tidak diharuskan mengamati banyak time frame, tetapi cukup dengan analisa dua chart saja, yakni chart referensi dan chart eksekusi.

Analisa Time Frame: Chart Referensi dan Chart Eksekusi

Trading pasar saham dengan volatilitas tinggi serta waktu yang terbatas, teknik scalping dengan analisa time frame sangat cocok diterapkan.

Contoh analisa time frame dalam artikel ini, para trader biasanya melakukan teknik scalping pada indeks saham UK-100 menggunakan time frame lima menit untuk eksekusi posisi. Analisa semacam ini juga bisa diterapkan pada indeks Hangseng (HK043), Nikkei (JPN225), Dow Jones (USA30) dan lain sebagainya.

1. Chart Referensi

Rumusnya adalah − teknik scalping dalam analisa time frame pada chart referensi harus lebih tinggi dari chart eksekusi. Terdapat aturan tidak baku yang menentukan bahwa chart referensi alangkah baiknya 6 kali time frame chart eksekusi.

time frame paling cocok untuk scalping 2

Bagi trader yang kebiasaan menggunakan time frame lima menit pada chart eksekusi, maka sebaiknya time frame chart referensi menggunakan durasi setengah atau satu jam.

2. Chart Eksekusi

Pergerakan harga pada time frame saat dimana kalian akan melakukan eksekusi, ini yang disebut chart eksekusi. Kalian dapat membuka atau menutup (buy/sell) posisi trading apabila sudah sesuai dengan keadaan sebagaimana ditunjukkan oleh chart referensi. Konteks chart referensi − untuk strategi chart eksekusi menggunakan indikator EMA pada periode yang sama.

time frame paling cocok untuk scalping 3

Beberapa peraturan dalam tutorial analisa time frame scalping sebagai berikut :

  1. Apabila di atas garis EMA-200 pada chart referensi harga bergerak, dan pada chart eksekusi harga juga bergerak di atas EMA-200, maka pada situasi ini seorang trader dapat membuka posisi buy (beli).
  2. Apabila di bawah garis EMA-200 harga bergerak, dan pada chart eksekusi harga juga bergerak di bawah garis EMA-200, maka pada situasi ini seorang trader dapat membuka posisi sell (jual)
  3. Dan apabila di bawah garis EMA-200 pada chart referensi harga bergerak, namun pada chart eksekusi harga bergerak di atas EMA-200 (tidak sejalan), maka pada situasi ini seorang trader sangat dianjurkan untuk tidak membuka posisi sebagaimana contoh. Begitu pula jika harga bergerak pada chart referensi di atas EMA-200, sedangkan chart eksekusi berada di bawah garis, maka trader disarankan tidak membuka posisi.

Kesimpulan

Time frame paling cocok untuk scalping bagi para trader dalam menggunakan teknik scalping cukup memperhatikan dua chat, yakni chart referensi dan chart eksekusi.

Chart referensi biasanya terjadi 6 kali time frame chart eksekusi. Apabila chart eksekusi kalian menggunakan time frame lima menit, maka chart referensi umumnya jatuh pada durasi 30 menit atau 1 jam. Atau kamu bisa lebih mudah menganalisanya menggunakan indikator EMA-200.

Rule (aturan) chart eksekusi sebagai berikut :

  • Apabila harga bergerak di atas EMA-200 baik pada chart referensi maupun chart eksekusi, maka peluang posisi tradingnya adalah buy (beli)
  • Apabila harga bergerak di bawah EMA-200 baik pada chart referensi maupun chart eksekusi, maka peluang posisi tradingnya adalah sell (jual)
  • Sedangkan jika terjadi ketidakselarasan harga bergerak pada chart referensi dengan chart eksekusi, maka trader dianjurkan tidak membuka posisi.

Demikian panduan ringkas tentang time frame paling cocok untuk scalping. Semoga dapat menambah wawasan para trader pemula.