Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)

Setiap aspek kehidupan umat manusia pasti akan menemukan suatu masalah. Bahkan pandangan ekstrem mengatakan, hidup itu sendiri adalah masalah. Namun, kita tidak mengikuti pandangan itu, masalah di dalam menjalani kehidupan merupakan suatu hal yang wajar. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya, memilih acuh, lari atau hadapi dan temukan solusi atas masalah tersebut.

problem solving cara menyelesaikan masalah

Dalam dunia akademik, metode penyelesaian masalah dikenal dengan problem solving (pemecahan masalah). Merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh setiap orang sehingga ia mampu memberikan kontribusi berupa solusi atas setiap masalah-masalah yang timbul di sekitarnya.

Apa itu “Masalah”?

Sebelum kita masuk ke teknis, kita pahami dulu apa pengertian dari masalah itu sendiri. Paling sederhana, masalah dapat diartikan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Masalah juga bisa berarti tantangan-tantangan yang muncul dalam suatu proses menuju tujuan yang ingin dicapai.

Kesenjangan dalam beragam format dan bentuknya, bisa kita pandang sebagai sebuah masalah. Misalnya, seperti kita yang di rumah rebahan saja main Mobile Legend, sedangkan orang tua nusang jempalik mencarikan biaya untuk sekolah dan kuliah kita.

Atau dalam bentuk yang lebih luas, seperti permasalahan lingkungan, pelecehan kelompok perempuan, sampai soal pengambilan tanah secara paksa oleh negara.

Saya ingin menegaskan, bahwa setiap sendi kehidupan kita tidak bisa lepas dari yang namanya masalah, baik dalam skala kecil maupun besar. Maka, disinilah pentingnya untuk belajar tentang Problem Solving dan selalu mengasah soft skill kita agar lebih banyak orang yang merasakan manfaat atas keberadaan kita.

Apa itu Problem Solving?

Problem solving atau pemecahan masalah merupakan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, yang menjadi penghalang atas suatu tujuan yang ingin kita capai.

Semakin sering kita mengasah soft skill ini, maka semakin efektif dan efisien solusi yang kita dapat, begitu juga sebaliknya.

Lantas, bagaimana cara kita menyelesaikan suatu masalah?, sebentar saya pesan kopi dan rokok dulu.

Cara menerapkan Problem Solving

Masalah yang muncul pasti ada sebabnya, disitu pasti terdapat konteks yang melatar belakanginya, ada pihak-pihak yang terlibat, siapa yang dominan, siapa subjek-objeknya, dan lain sebagainya.

Maka perlu adanya tindakan pengumpulan data, analisa terhadap relasi yang sedang berlangsung, serta pembacaan-pembacaan kemungkinan yang terjadi untuk menemukan titik dimana hal tersebut menjadi akar masalah.

problem solving cara menyelesaikan masalah 2

Agar lebih mudah dipahami, konteks pembahasan ini kita fokuskan untuk mencari solusi dari kasus anak yang kecanduan game Mobile Legend (ML) sampai lupa waktu.

1. Identifikasi Masalah

Langkah ini dapat kita artikan sebagai upaya untuk mempelajari masalah yang sedang ingin dipecahkan.

Game ML merupakan game paling populer saat ini, tidak hanya anak-anak basic pelajar saja yang memainkannya, anak-anak usia 30 tahun ke atas tidak jarang kita temui asik memainkannya di warung kopi.

Kita singkirkan dulu pemain ML kategori dewasa, kita anggap mereka sudah matang dalam berfikir, toh juga sudah banyak dari mereka malah bisa menjadi pro player dan menghasilkan cuan dari bermain ML.

Tapi bagaimana dengan bocil-bocil ML yang lupa waktu ini?

Tentu kasus ini adalah salah satu bentuk masalah yang nyata. Dimana masalahnya?

  • Waktu anak untuk belajar tersita banyak
  • Psikomotorik anak menjadi rendah
  • Anak kurang bersosialisasi dengan lingkungan
  • Fungsi mata pada anak berkurang karena sering bertatap muka dengan layar handphone
  • Interaksi dengan keluarga sangat kurang
  • Anak sering begadang
  • Mengenal kata-kata toxic dalam game
  • Pengeluaran untuk membeli paket data membengkak
  • Dll

Kurang lebih semacam itu masalah yang bisa saya paparkan dari kasus anak kecanduan game. Setidaknya, dari permasalahan ini kita bisa menganalisa siapa saja terlibat di dalamnya.

  • Anak
  • Orang tua
  • Guru / sekolah
  • Lingkungan
  • Developer Game
  • Penyedia internet

Selanjutnya, dari masalah-masalah yang timbul tersebut, kita bisa memetakan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab, misalnya :

  • Orang tua yang terlalu fokus dengan pekerjaan
  • Pengawasan di sekolah yang mungkin kurang ketat
  • Pergaulan dengan teman sebaya
  • Lingkungan yang apatis
  • Kemajuan developer game dalam mengembangkan fitur game
  • Akses internet terlalu mudah
  • Dll

2. Buat List Pilihan Solusi

Apabila identifikasi masalah sudah kita petakan, maka langkah selanjutnya kita perlu memfikirkan solusi-solusi apa yang kemudian bisa lakukan untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dengan cara yang logis.

problem solving cara menyelesaikan masalah 3

Dari identifikasi di atas, kita bisa memberikan opsi list solusi sebagai berikut :

  • Orang tua harus memperbanyak waktu interaksi bersama dengan anak saat di rumah
  • Pihak sekolah memperketat aturan soal membawa hp ke sekolah
  • Lingkungan harus ikut serta mengontrol pergaulan anak di sekitar
  • Mengikutkan anak dalam les belajar malam atau aktif berkegiatan di ekstrakurikuler atau organisasi
  • Anak dilarang menggunakan hp
  • Menghentikan pengembangan developer game
  • Menuntut penyedia internet untuk memblokir akses game
  • Dll

3. Eksekusi Solusi Terbaik

Kepekaan kita dalam menemukan solusi diuji pada tahap ini. Salah dalam menganalisa dan memetakan masalah, akan membuat proses pemecahan masalah justru bisa memunculkan masalah baru lainnya.

Dari pemaparan studi kasus saya di atas, tentu pembaca sudah bisa memilih solusi mana yang logis untuk dilakukan. Seperti, tidak mungkin kita menuntut penyedia internet untuk memblokir game, pasalnya di luar sana ternyata malah banyak yang menjadi sumber penghasilan.

Contoh lain, kita juga tidak mungkin menuntut developer game untuk menghentikan pengembangannya, lha wong mereka itu corporate besar yang memiliki saham yang luar biasa banyak. Tentu ini susah untuk dijangkau dan memang bukan kapasitas dan kapabilitas kita.

Maka, solusi yang paling logis adalah kesadaran orang tua yang mulai meluangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anaknya. Kita bisa koordinasi dengan pihak sekolah untuk memperketat regulasi membawa hp selama anak berada di sekolah.

Kita juga bisa mengambil solusi memberikan tambahan les pelajaran kepada anak, mengaji di madrasah, berkegiatan di organisasi, guna mengurangi waktu luang anak untuk bermain game di hp.

Demikian contoh sederhana problem solving dalam upaya penyelesaian masalah terkait anak yang kecandungan bermain game online.

Kreatifitas Pemecahan Masalah

Setiap masalah apapun terdapat konteks yang melatarbelakanginya. Konteks satu masalah tertentu, tentu berbeda dengan konteks masalah yang lainnya. Hal ini juga akan membuat teknik dan taktinya pun akan berbeda.

Tetapi, jika dikerucutkan, langkah taktis yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah salah satunya adalah dengan jalan silaturahim. Silaturahim yang tidak hanya sekedar ngopa-ngopi biasa, tetapi lebih diperuntukkan untuk menggali informasi dan data sebagai bahan analisa untuk menemukan solusi terbaik, yang dalam bahasa agamanya lebih masyhur dikenal dengan tabayyun.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang berani datang sendiri, tanpa membawa pengawal untuk bertemu dengan masyarakat terdampak dalam Kasus Wadas.

problem solving cara menyelesaikan masalah 4

Walhasil, kreatifitas kita dalam menyelesaikan suatu persoalan, sangat tergantung kepekaan kita dalam melihat konteks yang sedang terjadi, tidak mudah terjebak dalam pro-kontra yang terkadang justru sengaja diframing oleh media, tetapi lebih kepada untuk mencari jalan tengah (tawazzun) sebagai solusi terbaik bagi semua pihak.

Yuk lanjut diskusi ....

Salam